METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
| |
Kegiatan
|
: Pembangunan Saluran Drainase Dan /Gorong-Gorong
|
Pekerjaan
|
: Drainase Jl Padang Aro- Lubuk Gadang (3.0 Km)
|
Lokasi
|
: Kecamatan Sangir
|
Tahun Anggaran
|
: 2010
|
Setelah
mengikuti Aanswizjing kantor/lapangan serta mempelajari bestek/gambar
dan berita acara Aanswizjing, maka kami mencoba membuat metoda
pelaksanaan, karena salah satu syarat teknis untuk penawaran pekerjaan
tersebut diatas. Untuk memenuhi persyaratan Usulan Teknis dalam
penawaran yang kami ajukan, yang kami susun berdasarkan aturan-aturan
pelaksanaan pekerjaan yang dipersyaratkan dalam Bestek, Gambar Kerja.
Dalam Metoda Pelaksanaan Pekerjaan ini, kami menguraikan/menjelaskan
langkah-langkah yang akan kami lakukan dalam melaksanakan atau
penyelesaian pekerjan tersebut diatas. Meliputi tenaga kerja, material
dan peralatan serta teknis pelaksanaan pembangunan dan waktu
pengerjaannya selama maksimal 120 hari kalender.
Pada
pekerjaan ini dituntut profesionalitas tenaga lapangan atau yang akan
ditempatkan dilapangan harus benar-benar orang yang memahami baik teori
maupun pengalaman lapangan, jadi untuk menjaga mutu dan step-step kerja
diperlukan orang yang memang sudah pernah mempelajari menghitung,
merencana, mengawasi dan melaksanakan pekerjaan irigasi, jadi apabila
ada kendala dilapangan tim Direksi bisa berargumentasi antara data
lapangan dengan data yang yang direncanakan dengan artian yang sehat
yaitu untuk kelancaran dan mutu pekerjaan ini
Dalam metoda ini kami akan membuat tahapan uraian pekerjaan yaitu:
DIVISI 1. - MOBILISASI
1.2. Mobilisasi / Demobilisasi
Sebelum
memulai pekerjaan, atas persetujuan direksi terlebih dahulu dilakukan
mobilisasi alat yang digunakan dalam pekerjaan seperti : Galian tanah
berbatu dengan alat berat excavator. Untuk demobilisasi atau pemulangan
alat excavator ke besecam. Selain itu pada pekerjaan persiapan awal ini
yang paling penting adalah mempelajari situasi lapangan dan melengkapi
persyaratan yang sudah ditentukan dalam bestek, untuk pertama pemasangan
plang proyek selanjutnya memulai pengukuran pada lokasi pekerjaan,
yaitu berupa situasi, potongan memanjang, potongan melintang, yang
dituangkan dalam gambar, termasuk gambar konstruksi, yang disesuaikan
dengan lapangan, dan disertai dengan foto dokumentasi 0%, juga gambar –
gambar kerja (shop Drawing ). Pada bagian – bagian konstruksi yang
kurang jelas harus diperjelas dengan membuat gambar detailnya, serta
menghitung kebutuhan material / bahan yang diperlukan untuk penyelesaian
pekerjaan tersebut. Bersamaan dengan ini mobilisasi dilaksanakan, dan
tak kalah pentingnya adalah membuat MC 0 ( Mutual Chek Nol ) sehingga
penempatan dana dapat dikontrol dengan baik dan terukur.
Terakhir
apabila pekerjaan ini sudah selesai secara keseluruhan kita lakukan
demobilisasi dan yang lebih penting lagi harus dibuat gambar aktualnya
dan foto dokumentasi 100% yang diikuti dengan final quantity. Pembuatan
foto dokumentasi selama pelaksanaan pekerjaan padakeadaan kondisi
sebelum pelaksanaan, pada saat pelaksanaan dan setelah selesai
pelaksanaan pekerjaan (0%, 50%, dan 100 %) pengambilan opname foto
tersebut dilakukan satu titik, / posisi pengambilan tetap. Selain itu
membuat laporan pelaksanaan pekerjaan harian, mingguan, dan bulanan yang
meliputi : progres kemajuan pekerjaan, jumlah tenaga kerja, peralatan,
dan bahan yang digunakan. Untuk dokumentasi ini dilakukan selama masa
pekerjaaan hingga selesai pekerjaan. Kemudian perlu diadakan koordinasi
dengan pihak proyek beserta masyarakat setempat (pemuka masyarkat
stempat / perangkat nagari), guna dapat membicarakan masalah – masalah
yang mungkin timbul apabila pekerjaan ini dimulai, baik menyangkut
teknis maupun non teknis.
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
'3.1 (1) Galian Biasa
Untuk
pekerjaan galian Tanah Biasa dengan alat berat disini kami lakukan
dengan memakai excavator yaitu menggali kedudukan pasangan batu kali dan
saluran tanah atau saluran terbuka. Setelah pemasangan bouplank sesuai
dengan dimensi yang telah ditentukan pemasangan bouplank ini beriring
dengan pekerjaan Galian tanah Biasa harus mencakup seluruh galian yang
tidak diklasifikasikan sebagai galian batu, galian struktur, galian
sumber bahan (borrow excavation) dan galian perkerasan beraspal. Selama
pelaksanaan pekerjaan galian Biasa, lereng sementara galian yang stabil
dan mampu menahan pekerjaan, struktur atau mesin di sekitarnya, harus
dipertahan-kan sepanjang waktu, penyokong (shoring) dan pengaku
(bracing) yang memadai harus dipasang bilamana permukaan lereng galian
mungkin tidak stabil. Bilamana diperlukan, menyokong atau mendukung
struktur di sekitarnya, yang jika tidak dilaksanakan dapat menjadi tidak
stabil atau rusak oleh pekerjaan galian tersebut.
'3.1 (3) Galian Batu
Galian
Batu harus mencakup galian bongkahan batu dengan volume 1 meter kubik
atau lebih dan seluruh batu atau bahan lainnya yang menurut Direksi
Pekerjaan adalah tidak praktis menggali tanpa penggunaan alat bertekanan
udara atau pemboran. Galian ini tidak termasuk galian yang menurut
Direksi Pekerjaan dapat dibongkar dengan penggaru (ripper) tunggal yang
ditarik oleh traktor dengan berat maksimum 15 ton dan tenaga kuda netto
maksimum sebesar 180 PK (Tenaga Kuda) dengan mengunakan alat berat
setara excavator. Peralatan berat untuk pemindahan tanah, pemadatan atau
keperluan lainnya Pekerjaan ini merupakan ketelitian sangat hati-hati
yang mana dilokasi terdapat pipa PDAM, terkecuali bilamana pipa atau
struktur lainnya yang telah terpasang dalam galian dan ditimbun kembali
dengan bahan yang disetujui Direksi Pekerjaan dan telah dipadatkan.
'3.2 (1) Urugan Biasa
Pekerjaan yang dilaksanakan disini adalah pekerjaan timbunan tanah dipasangan dengan tanah bekas galian dipadat dan diratakan.
Sebelum
menempatkan material timbunan diatas pondasi atau diatas timbunan,
seluruh daerah yang akan menerima beban material timbunan harus dibasahi
secara optimum diratakan. Pemadatan timbunan dapat dilaksanakan dengan
padatdan diratakankan sampai kepadatan maksimum atau sesuai dengan
spesifikasi, begitulah seterusnya sampai timbunan selesai.
- Bahan-Bahan Timbunan
Bahan-bahan
timbunan harus tanah kohesif dengan batas cairnya disesuaikan dengan
spesifikasi timbunan sehingga akan membentuk massa yang relatif kedap
air setelah pemadatan. Bilamana kesesuaian suatu bahan diragukan,
Direksi dapat meminta diadakannya tes-tes untuk menentukan batas-batas
Atterberg dari pada bahan sebelum menentukan kesesuaiannya.
Timbunan
tanah disini adalah timbunan tanah bekas galian yang sesuai dengan
spesifikasi timbunan harus disisihkan pada waktu menggali kemudian
ditumpuk pada suatu tempat.
Untuk
menimbun kami rencanakan setiap pasangan naik berlahan diiringingi
denga timbunan belakang pasangan. kalau untuk pekerjaan saluran
timbunannya dibentuk seperti tanggul dan dipadatkan sesuai dengan
spesifikasi teknisnya.
DIVISI 7. STRUKTUR
'7.1 (6) Beton K225
• Rawatan dengan air yaitu dengan memercikkan air secara terus menerus atau digenangi dengan air.
• Menutupnya dengan suatu lapisan penyerap (karung, goni, kantung semen) yang selalu dijaga supaya basah konstan.
Semua
permukaan beton yang akan dipengaruhi air deras atau benturan gelombang
harus betul-betul dilindungi dari kemungkinan kerusakan selama periode
pengerasan, dan semua permukaan beton yang belum mencapai kekerasan yang
diharapkan harus ditutup sesuai dengan petunjuk Direksi.
Sambungan Konstruksi
Lokasi sambungan kontruksi beton harus disetujui Direksi, dan berdasrkan ketentuan-ketentuan berikut:
Sambungan
kontruksi adalah kontruksi yang kaku, sedemikianrupa hingga beton yang
dicor berikutnya tidak dapat digabungkan secara integral dengan struktur
yang dicor sebelumnya. Permukaan sambungan kontruksi segera dibersihkan
sebelum pengecoran beton baru atau mortel. Pembersihan permukaan
meliputi pembersihan semua kotoran, sisa material yang lepas, sisa-sisa
beton, pelapisan, pasir dan lain-lainnya.
Permukaan
sambungan kontruksi harus dicuci sebelum pengecoran beton baru. Sesudah
permukaan dibersihkan dan basahi, permukaan yang tidak membentuk
sambungan kontruksi, harus ditutup dengan lapisan mortel semen setebal 1
cm. Mortel semen harus mempunyai komposisi yang sama dengan campuran
beton dibawahnya, kecuali ditentukan lain oleh Direksi.
Sambungan kontruksi kedap air, harus memakai water stop seperti yang ditentukan dalam gambar atau ditentukan lain oleh Direksi.
Ketika beton diatas permukaan beton yang sudah terpasang, permukaannya harus dikerjakan sebagai berikut:
• Beton
yang dicor belum lebih dari 4 jam akan mempunyai suatu lapisan busa
beton pada permukaannya dengan material lepas dan berlubang-lubang di
bawahnya, yang harus dibuang dengan hati-hati dengan cara menyikatnya
secara perlahan-lahan tanpa merusak tubuh dari beton itu. Kemudian beton
yang baru harus secepatnya dituangkan.
• Beton
yang dicorkan telah lebih dari 4 jam tetapi tidak lebih dari 3 ahri
akan mempunyai suatu lapisan busa beton pada permukaannya dengan
material lepas dan berlubang-lubang dibawahnya, yang harus dibuang
dengan cara seperti diatas. Permukaan dibawahnya itu harus dicuci secara
merata dengan air bersih. Segera sebelum dicorkan beton yang besar,
permukaannya harus dilapisi dengan spesi semen dengan ketebalan 1 cm
yang perbandingancampurannya yang sama dengan beton yang akan dicorkan
ditempat itu.
• Beton
yang dicirkan sudah lebih dari 3 hari harus ditakik supaya kelihatan
permukaan yang homogen dan segar secra keseluruhan tanpa retak-retak.
Segera sebelum beton segar dicorkan, spesi semen dengan konsisten
seperti susu kental harus dituangkan pada permukaan yang telah
disiapkan.
Untuk pekerjaan beton kami mengacu kepada spesifikasi teknik dan petunjuk dari Direksi nantiinya
'7.3 (1) Baja Tulangan U24 Polos
Besi
beton yang digunakan mutu U-24, dan seterusnya tergantung yang
ditentukan. Yang penting harus dinyatakan oleh tes Laboratorium resmi
dan sah.
Besi
harus bersih dan tidak mengandung minyak / lemak, asam, alkali dan
bebas dari cacat seperti serpih-serpih. Penampang besi harus bulat serta
memenuhi persyaratan NI-2 (PBI-1971).
Pabrikasi besi beton berdasarkan ukuran gambar kerja dan direksi pengawas lapangan.
'7.9 Passangan Batu
Pasangan
batu kali disini adalah untuk membuat Saluran dan Bangunan Air, adapun
ketentuan yang akan kami ikuti disini secara garis besar saja
diantaranya :
a. Adukan untuk spesi digunakan campuran 1 PC berbanding 4 Pasir jadi didalam pengadukan harus benar-benar
merata aduknya sehingga tidak terjadi kelemahan disuasi sisi spesi
nantinya. Adukan yang akan dipasang harus mendapat persetujuan Direksi
dan dibuatkan bak takaran agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan
semen.
b. Air yang digunakan harus air yang bersih dan tidak mengandung zat-zat yang merusak ikatan semen.
c. Adukan
harus diaduk sebanyak yang diperlukan sehingga tidak terjadi adukan
terletak selama + 30 menit (adukan yang sudah terletak + 30 menit tidak
dibenarkan memakainya).
Suling-suling
perlu dibuatkan terutama untuk pekerjaan yang desakan air tanahnya
tinggi sehingga pada masa-masa tekanan air tanah bertambah keras tidak
akan merusak konstruksi dan airnya akan mencari celah keluar lewat
suling-suling tersebut. Suling-suling dibuat dari pipa PVC ø 2 “ dan
paling tidak 1 buah tiap radius 2 m dan dibelakangnya diberi saringan
dari ijuk, kerikil, dan batu-batu kecil. Pekerjaan ini disesuaikan
dengan bestek dan spesifikasi teknisnya atau petunjuk dari Direksi
nantinya.
Pertama
sekali setelah pekerjaan galian dilakukan oleh si penggali lalu kami
persiapkan peralatan tukang yang termasuk kotak adukan dan kotak takaran
yang diminta kepada direksi lalu kami membuatkan request atau izin
untuk melaksanakan pekerjaan pasangan yang kami ajukan kepada pengawas
lapangan dan setelah dimensi galian oke oleh direksi dan izin pekerjaan
pasangan ditanda tangani kami langsung melaksanakan pekerjaan pasangan
batu kali dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
Pekerjaan Batu kali Campuran 1 : 4 dilakukan di minggu kesepuluh sampai minggu keempat belas.
Pemasangan Pipa PVC
Pemasangan
PVC setiap 10m sesuai persetujuan direksi pengawas pada Pasangan batu
kali guna mengalirkan air dari jalan raya dan air bungan dari rumah
tangah ke saluran
DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
'8.4 (12) Beton Bertulang Plat Pada Pintu PengurasTratoar
• Rawatan dengan air yaitu dengan memercikkan air secara terus menerus atau digenangi dengan air.
• Menutupnya dengan suatu lapisan penyerap (karung, goni, kantung semen) yang selalu dijaga supaya basah konstan.
Semua
permukaan beton yang akan dipengaruhi air deras atau benturan gelombang
harus betul-betul dilindungi dari kemungkinan kerusakan selama periode
pengerasan, dan semua permukaan beton yang belum mencapai kekerasan yang
diharapkan harus ditutup sesuai dengan petunjuk Direksi.
Sambungan Konstruksi
Lokasi sambungan kontruksi beton harus disetujui Direksi, dan berdasrkan ketentuan-ketentuan berikut:
Sambungan
kontruksi adalah kontruksi yang kaku, sedemikianrupa hingga beton yang
dicor berikutnya tidak dapat digabungkan secara integral dengan struktur
yang dicor sebelumnya. Permukaan sambungan kontruksi segera dibersihkan
sebelum pengecoran beton baru atau mortel. Pembersihan permukaan
meliputi pembersihan semua kotoran, sisa material yang lepas, sisa-sisa
beton, pelapisan, pasir dan lain-lainnya.
Permukaan
sambungan kontruksi harus dicuci sebelum pengecoran beton baru. Sesudah
permukaan dibersihkan dan basahi, permukaan yang tidak membentuk
sambungan kontruksi, harus ditutup dengan lapisan mortel semen setebal 1
cm. Mortel semen harus mempunyai komposisi yang sama dengan campuran
beton dibawahnya, kecuali ditentukan lain oleh Direksi.
Sambungan kontruksi kedap air, harus memakai water stop seperti yang ditentukan dalam gambar atau ditentukan lain oleh Direksi.
Ketika beton diatas permukaan beton yang sudah terpasang, permukaannya harus dikerjakan sebagai berikut:
• Beton
yang dicor belum lebih dari 4 jam akan mempunyai suatu lapisan busa
beton pada permukaannya dengan material lepas dan berlubang-lubang di
bawahnya, yang harus dibuang dengan hati-hati dengan cara menyikatnya
secara perlahan-lahan tanpa merusak tubuh dari beton itu. Kemudian beton
yang baru harus secepatnya dituangkan.
• Beton
yang dicorkan telah lebih dari 4 jam tetapi tidak lebih dari 3 ahri
akan mempunyai suatu lapisan busa beton pada permukaannya dengan
material lepas dan berlubang-lubang dibawahnya, yang harus dibuang
dengan cara seperti diatas. Permukaan dibawahnya itu harus dicuci secara
merata dengan air bersih. Segera sebelum dicorkan beton yang besar,
permukaannya harus dilapisi dengan spesi semen dengan ketebalan 1 cm
yang perbandingancampurannya yang sama dengan beton yang akan dicorkan
ditempat itu.
• Beton
yang dicirkan sudah lebih dari 3 hari harus ditakik supaya kelihatan
permukaan yang homogen dan segar secra keseluruhan tanpa retak-retak.
Segera sebelum beton segar dicorkan, spesi semen dengan konsisten
seperti susu kental harus dituangkan pada permukaan yang telah
disiapkan.
Untuk pekerjaan beton kami mengacu kepada spesifikasi teknik dan petunjuk dari Direksi nantiinya
DIVISI 9. PEKERJAAN HARIAN
9.1 Mandor
Merupakan
memberikan Harahan dan merintah pekerja sehinga sesuai dengan gambar
bestek. Mandor dapat diminta (requested) yang diajukan maupun
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Dalam kedua hal tersebut,
pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum diterbitkan suatu Perintah
Pekerjaan Harian oleh Direksi Pekerjaan, dan jika perlu, setelah suatu
Variasi (Pekerjaan Tambah/Kurang) yang ditandatangani.
9.2 Pekerja Biasa
Pekerjaan
ini mencakup operasi-operasi yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan yang
semula tidak diperkirakan (atau disediakan dalam Daftar Kuantitas dari
Divisi 1 sampai 8) tetapi diperlukan selama pelaksanaan pekerjaan untuk
penyelesaian Pekerjaan yang memenuhi ketentuan. Operasi-operasi yang
dilaksanakan menurut Pekerjaan Harian dapat terdiri dari pekerjaan jenis
apapun sebagaimana yang ditunjukkan atau diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan, dan dapat mencakup pekerjaan tambahan dari drainase,
pemasangan pipa, Pembersian setelah galian dilakukan dengan alat
excavator, pengujian, pengembalian (restitution) perkerasan lama ke
bentuk semula, pelapisan ulang, struktur atau pekerjaan lainnya
9.3 Tukang Kayu, Tukang Batu, dsb
Pekerjaan
ini mencakup operasi-operasi yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan yang
semula tidak diperkirakan (atau disediakan dalam Daftar Kuantitas dari
Divisi 1 sampai 8) tetapi diperlukan selama pelaksanaan pekerjaan untuk
penyelesaian Pekerjaan yang memenuhi ketentuan. Operasi-operasi yang
dilaksanakan menurut Pekerjaan Harian dapat terdiri dari pekerjaan jenis
apapun sebagaimana yang ditunjukkan atau diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan, dan dapat mencakup pekerjaan pembongkaran bekisting dan
membersikan saluran dari bekas kayu bekisting sehinga tidak menghambat
aliran saluran nantinya.
DIVISI 10. PEMELIHARAAN RUTIN
10.10 (1) Pembongkaran pasangan batu
Pekerjaan
ini merupakan pekerjaan pembongkaran pasangan pada aliran sungai yang
mana terdapat pasangan dari pasangan batukali. Yang mana saluran yang
dibuat tertutup oleh pasangan aliran sungai supaya air dalam trotoar
dapat dialiri. pekerjaan ini harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
10.10 (2) Pembongkaran Beton
Pekerjaan
ini merupakan pekerjaan pembongkaran pasangan pada persimpangan jalan
yang mana terdapat pasangan plat beton jalan. Yang mana plat beton
persimpangan tersebut di bongkar setengah-setengah sehinga tidak
mengangu pengendaraan yang lewat pada umur beton telah tercapai umur
pengerasannya. pekerjaan ini harus disetujui oleh Direksi
0 komentar:
Posting Komentar